Kamis, 28 Maret 2013

Elektromagnetika

Beberapa tahun lalu di Indonesia ada masyarakat yang protes terhadap pembangunan SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi). Awalnya, saya-orang yang waktu itu masih awam- sedikit bingung kenapa masalah pembangunan Sutet ini dipermasalahkan. Dari berita yang beredar, saya hanya mendapat satu informasi saja pada waktu itu, yaitu kabel listrik dengan tegangan ekstra tinggi tersebut dapat menimbulkan masalah bagi kesehatan orang-orang disekitarnya.

Setelah saya duduk di bangku perkuliahan, informasi tadi yang terbilang general didalami lagi dengan berbagai teori yang ada sehingga bisa saya katakan informasi yang saya miliki sekarang lebih  mendalam dan lebih khusus lagi. Beberapa waktu yang lalu saya mengambil mata kuliah Elektromagnetika. Dari namanya, mata kuliah ini sudah pasti berhubungan dengan jurusan yang saya ambil, hanya saja saya bingung kenapa materi ini dibuat untuk satu mata kuliah, kenapa tidak di-merger saja dengan materi lain.


Listrik berhubungan dengan kabel, dan itu  tujuan utama dari mata kuliah Elektromagnetika ini secara umum. Arus listrik didefinisikan sebagai jumlah muatan yang bergerak atau mengalir persatuan waktu. Pada sebuah konduktor, arus mengalir dari potensia yang lebih tinggi ke potensial yang lebih rendah. Arah arus sendiri berlawanan arah dengan elektron. Elektron adalah muatan. Saat elektron megalir dalam sebuah konduktor  telanjang, maka sangat mungkin ada elektron (muatan) yang terlepas dari konduktor tersebut, atau ada muatan di ruang sekitar konduktor yang tertarik oleh muatan yang ada dalam konduktor tersebut. Bahkan untuk sebuah konduktor yang diberi isolator, contohnya kabel, efisiensi arus yang mengalir dalam konduktor tidak mencapai seratus persen. Ada muatan-muatan yang terdisipasi, sama halnya dengan kasus konduktor telanjang tadi. Bedanya pada kabel, muatan-muatan tersebut terhalang oleh isolator, sehingga pada akhirnya muatan yang terlepas tadi didisipasikan menjadi energi, yang disebut dengan energi disipasi. Energi disipasi itu sendiri disebut juga dengan rugi-rugi dielektrik, dapat dipengaruhi oleh jenis koduktor dan isolatornya sendiri.
Maka tak heran kalau dalam sebuah instalasi listrik dan power dibutuhkan perawatan yang perodik terutama untuk kabel-kabelnya, karena dengan kondisi kabel yang sangat buruk dapat mengakibatkan disipasi energi yang lebih banyak lagi. Ujung-ujungnya pemasok listrik yang merugi.